Jumat, 24 Februari 2012

BALAI BESAR BATIK “ Beri Apresiasi “ Guru SBK MTs Se Bantul BALAI BESAR BATIK “ Beri Apresiasi “ Guru SBK MTs Se Bantul

 Balai Besar Kerajinan & Batik (BBKB) Yogyakarta memberikan apresiasi yang tinggi kepada Guru Seni Budaya & Keterampilan (SBK) MTs se Kabupaten Bantul yang berhasil mengadakan pelatihan membatik di “Rizka Batik” Donoloyo Tamanan Banguntapan. Hal tersebut disampaikan Dwi Suheryanto salah satu peneliti dari BBKB Yogyakarta yang menyaksikan langsung proses pelatihan. Lembaganya siap menjadi mitra MGMP SBK MTs Bantul dalam mengadakan berbagai kegiatan yang berkenaan dengan Kerajinan dan Batik. Sebab BBKB Yogyakarta merupakan satu-satunya lembaga di Indonesia di bawah Kementerian Perindustrian dan Perdagangan memiliki salah satu fungsi melaksanakan pelayanan jasa teknis bidang teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, produk, peralatan, dan pelaksanaan pelayanan dalam bidang penelitian teknis, konsultasi alih teknologi, rancang bangun dan perekayasaan industri, Inkubasi dan penanggulangan pencemaran industri. “ Kami persilakan. Kalau guru SBK MTs Bantul mau berkunjung, mengadakan kegiatan dan pameran, kita bantu”, sambung Dwi Suheryanto.
Sementara itu, H. Mulyorejoso, S.Pd didampingi Drs. Sutanto (Ketua dan Wakil Ketua MGMP SBK MTs Se Bantul) merasa bangga dengan kunjungan dan terbukanya pintu kemitraan dengan Balai Besar Kerajinan & Batik (BBKB) Yogyakarta, ia akan mengagendakan untuk melakukan kunjungan untuk melihat secara lebih dekat BBKB Yogyakarta tersebut untuk ditelaah kemungkinan kemitraan yang bisa dijalin dalam rangka mengembangkan MGMP SBK MTs di wilayah Kabupaten Bantul. Pelatihan yang digelar Kamis, 23 Februari 2012 ini, merupakan kelanjutan dari pelatihan sebelumnya yang telah berlangsung Kamis, 9 Februari 2012 dan diikuti oleh guru SBK MTs baik negeri maupun swasta se Bantul mulai jam 9 pagi langsung didampingi Kasnari selaku pengelola Rizka Batik. Para peserta mulai melakukan pewarnaan dengan menggunakan canting maupun dengan pencoletan pada motif yang telah dibuat sesuai dengan kereasi masing-masing. Selesai pewarnaan kain dijemur di terik matahari untuk selanjutnya dilakukan penguncian warna dengan memasukkan kain ke dalam larutan Hcl. Kemudian bisa langsung dilakukan pewarnaan seluruh kain atau bisa juga diblok dulu dengan malam. Setelah merasa mantap dengan pilihan warna, kain di masukkan pada cairan indigosol, diangin-anginkan, dimasukkan cairan Hcl lagi dan dicuci dengan air bersih. Dipilihnya cairan Hcl karena cairan ini berfungsi untuk memunculkan dan mencerahkan warna. Proses terakhir adalah melakukan pelorodan dengan memasukkan kain ke air panas. Meski bersimbah keringat dan melelahkan karena harus penuh konsentrasi namun semua peserta pelatihan merasa puas dapat menyelesaikan karyanya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar